Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2024: Kekuatan Konsumsi dan Investasi
Web Fakta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk triwulan IV-2024 tetap optimis. Dia memprediksi bahwa konsumsi pemerintah akan mendukung kinerja ekonomi yang stabil, seiring dengan peningkatan aktivitas belanja pemerintah pada akhir tahun. Dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta pada Rabu, Perry mengungkapkan bahwa konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tetap tumbuh, didorong oleh tingkat keyakinan konsumen yang stabil dan dampak positif dari pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di berbagai daerah.
Selain konsumsi rumah tangga, investasi juga diperkirakan akan berlanjut pada triwulan IV-2024. Hal ini didukung oleh belanja modal perusahaan serta volume produksi dan pesanan yang cukup tinggi, yang tercermin dalam data Indeks Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia. Indeks PMI ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai perkembangan sektor manufaktur dan pertumbuhan investasi yang berkelanjutan.
Di tingkat domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tetap solid. Pada triwulan III-2024, ekonomi Indonesia tercatat tumbuh sebesar 4,95 persen secara year on year (yoy). Angka ini didorong oleh konsumsi rumah tangga, terutama dari kalangan kelas menengah ke atas, serta investasi yang seiring dengan berlanjutnya pembangunan proyek strategis nasional yang menjadi fokus pemerintah. Selain itu, ekspor nonmigas juga mencatatkan peningkatan yang signifikan, seiring dengan permintaan positif dari mitra dagang utama Indonesia.
Secara keseluruhan, Bank Indonesia memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan berada dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Perry Warjiyo juga memprediksi bahwa ekonomi Indonesia akan terus menunjukkan akselerasi pada tahun 2025, seiring dengan berbagai kebijakan yang terus diperkuat. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut, Perry menekankan pentingnya reformasi struktural yang perlu diperkuat oleh pemerintah, khususnya di sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan dapat menyerap serta meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Selain itu, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Bauran kebijakan ini juga bersinergi erat dengan kebijakan stimulus fiskal pemerintah, seperti optimalisasi kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), yang bertujuan untuk menjaga stabilitas sektor keuangan. Akselerasi digitalisasi sistem pembayaran juga menjadi salah satu langkah penting dalam mendukung inklusi keuangan dan memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di era digital.
Dengan proyeksi ini, Bank Indonesia menunjukkan optimisme terhadap perekonomian Indonesia yang tetap bertumbuh meskipun ada tantangan global yang meningkat. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan akan sangat bergantung pada sinergi antara kebijakan pemerintah, sektor swasta, dan Bank Indonesia dalam mendukung berbagai sektor perekonomian utama.
