Keluarga Bocah F yang Ditemukan Tewas di Kali Banjir Kanal Barat Tolak Autopsi

0

Web Fakta – Kematian tragis seorang bocah laki-laki berinisial F (3) yang ditemukan hanyut di aliran Kali Banjir Kanal Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Kamis (21/11), meninggalkan duka mendalam bagi keluarga. Keluarga korban, meskipun sangat berduka, memilih untuk menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah F.

Menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tamara, yang dihubungi pada Jumat (22/11), keluarga korban, yang diwakili oleh ayahnya, telah meminta agar jenazah anak mereka segera diambil dan tidak ingin ada pemeriksaan lanjutan seperti autopsi. “Bahasa lisannya, keluarga diwakili ayahnya meminta bawa jenazah untuk diambil dan menerima ini sebagai sebuah musibah. (Jadi) Tidak ada autopsi,” ujar Aprino.

Meskipun terdapat sejumlah luka yang ditemukan pada bagian kepala korban saat proses identifikasi, pihak kepolisian memastikan bahwa luka-luka tersebut bukan hasil dari tindakan pidana. “Kalau untuk saat ini kita belum bisa menentukan adanya tindak pidana. Yang pasti dari kronologis yang kita dapat dari keterangan saksi-saksi bahwa tidak ditemukan tindak pidana. Murni ini adalah kecelakaan,” tambahnya. Dengan penjelasan tersebut, polisi menegaskan bahwa kejadian ini tidak terkait dengan tindak kriminal.

Kronologi kejadian yang menimpa F dimulai pada Rabu (20/11) siang, ketika F bersama kakaknya yang berusia lima tahun dan seorang teman sebaya mereka, bermain di kali di dekat rumahnya di daerah Cibinong, Bogor. Setelah bermain di kali, kakak korban pergi ke rumah temannya dan meninggalkan F sendirian. Saat itulah kejadian tragis terjadi.

Keterangan dari teman F yang berada di lokasi pada saat itu mengungkapkan bahwa F hanyut terbawa arus. “Di sana dipertanyakan oleh orang tua dari temannya tadi, ‘Ke mana korban inisial F?’ Bahwa temannya bilang hanyut,” kata Aprino, menirukan percakapan tersebut. Pengakuan teman korban itu pun menggemparkan orang tua korban dan warga sekitar yang segera melakukan pencarian.

Pencarian dilakukan oleh tim Basarnas dan dibantu oleh warga setempat. Setelah berjam-jam melakukan pencarian, jasad F akhirnya ditemukan di Kali Banjir Kanal Barat pada Kamis pagi, setelah hanyut cukup jauh dari lokasi asal kejadian. Proses evakuasi jenazah dilakukan dengan penuh kehati-hatian, mengingat lokasi penemuan yang cukup sulit dijangkau.

Pihak kepolisian menegaskan bahwa tidak ditemukan indikasi adanya unsur pidana dalam kejadian ini. Berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan saksi, kejadian ini murni merupakan kecelakaan yang terjadi saat korban sedang bermain di kali. Meskipun demikian, pihak kepolisian terus memantau perkembangan situasi dan memastikan bahwa kejadian ini tidak terkait dengan hal-hal yang lebih besar.

Mengenai keputusan keluarga yang menolak autopsi, meski terdapat beberapa luka pada jenazah korban, pihak kepolisian menghormati keputusan tersebut dan berfokus pada penyelesaian kasus dengan prosedur yang ada. Keputusan ini menunjukkan bahwa keluarga menerima kejadian sebagai takdir dan lebih memilih untuk fokus pada proses berduka.

Insiden ini mengingatkan kembali pentingnya kewaspadaan terhadap keselamatan anak-anak, terutama ketika bermain di dekat perairan yang memiliki arus deras. Polisi menghimbau orang tua dan masyarakat untuk lebih memperhatikan keselamatan anak-anak mereka, terutama di area yang berpotensi berbahaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *