RPJPN 2025-2045 mencakup delapan misi pembangunan yang sangat matang, yang dirancang untuk menjawab tantangan besar dalam mencapai Indonesia Emas 2045. Eddy mengungkapkan bahwa misi tersebut mencakup tiga transformasi utama yang menjadi fokus dalam perencanaan jangka panjang ini.
Transformasi Ekonomi
Misi pertama dari RPJPN adalah transformasi ekonomi, yang berfokus pada pertumbuhan inklusif dan pemerataan kesejahteraan. Salah satu tujuan utama dalam misi ini adalah menciptakan ekonomi yang berbasis pada inovasi dan teknologi. Dalam era digital seperti sekarang, transformasi ekonomi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Transformasi Sosial
Misi kedua adalah transformasi sosial, yang berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pembangunan sektor sosial ini berfokus pada peningkatan akses pendidikan dan kesehatan, serta pengurangan kemiskinan dan ketimpangan sosial. Dengan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, diharapkan kesenjangan sosial dapat dikurangi dan keseimbangan pembangunan bisa tercapai di seluruh wilayah Indonesia.
Transformasi Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan
Transformasi ketiga adalah di bidang hukum dan tata kelola pemerintahan. Dalam misi ini, RPJPN bertujuan untuk memperkuat supremasi hukum dan melindungi hak asasi manusia. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kapasitas institusi negara dalam memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. Dengan tata kelola pemerintahan yang lebih baik, Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan potensi yang ada untuk kemajuan bersama.
Landasan Transformasi: SDM dan Infrastruktur
RPJPN 2025-2045 juga memiliki dua landasan transformasi utama yang mendukung pencapaian tujuan besar ini, yaitu pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur yang modern dan berkelanjutan. Keduanya sangat penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dan sosial dapat terlaksana dengan baik. Tanpa SDM yang berkualitas dan infrastruktur yang memadai, visi Indonesia Emas 2045 akan sulit tercapai.
Untuk memastikan pencapaian visi jangka panjang ini, RPJPN 2025-2045 akan dijalankan melalui 17 arah pembangunan yang jelas. Setiap arah ini akan dipantau melalui 45 indikator utama pembangunan, yang akan digunakan untuk mengukur progres dari setiap sektor pembangunan. Dengan adanya indikator yang terukur ini, pemerintah dapat mengevaluasi dan memastikan bahwa jalur pembangunan yang diambil sudah tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pentingnya Kolaborasi
Namun, Eddy juga mengingatkan bahwa tugas untuk mencapai Indonesia Emas 2045 bukan hanya tugas pemerintah. Tanggung jawab ini harus dilakukan bersama oleh seluruh elemen bangsa. Pemerintah, sektor swasta, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya harus bersatu dan berkolaborasi untuk mewujudkan tujuan tersebut. RPJPN bukan hanya pedoman bagi pemerintah, tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia agar mereka dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa.
Dengan begitu, RPJPN 2025-2045 diharapkan dapat menjadi pedoman yang mengarahkan Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. Kolaborasi yang solid antara berbagai pihak akan menjadi kunci untuk meraih tujuan besar tersebut dan memastikan bahwa Indonesia dapat mencapai kemajuan yang berkelanjutan, sejahtera, dan berdaya saing tinggi di kancah global pada tahun 2045.