Web Fakta – Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Natuna, Kepulauan Riau, tengah melakukan upaya pencarian terhadap dua warga Pulau Serasan yang hilang setelah melompat dari pompong yang mengalami kebocoran dan mati mesin di Perairan Pulau Merundung. Pencarian dimulai pada Senin pagi, 6 Januari 2025, setelah laporan tentang kejadian tersebut diterima.
Kepala KPP Natuna, Abdul Rahman, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan bersama dengan bantuan dari TNI, Polri, serta masyarakat sekitar. Tim pencarian bergerak cepat untuk menemukan kedua korban yang dilaporkan hilang dalam insiden tersebut.
Pompong yang terlibat dalam kejadian ini adalah Antarega 1, yang membawa dua nelayan dan satu penumpang. Kedua korban yang hilang diketahui bernama Nugi Aldi (20), seorang anak buah kapal (ABK) asal Kecamatan Serasan Timur, dan Agel (18), seorang penumpang asal Kecamatan Serasan.
Menurut Abdul Rahman, kedua korban diduga melompat dari pompong untuk menyelamatkan diri karena panik saat mengetahui kapal mengalami masalah. Sementara itu, satu korban lainnya, Rio (38), berhasil selamat bersama dengan pompong dan ditemukan dalam kondisi baik.
Menurut penjelasan Kepala Sub Seksi Siaga dan Operasi KPP Natuna, Budiman, pompong Antarega 1 berangkat pada Minggu dini hari, 5 Januari 2025, dari Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, menuju Pulau Serasan. Kapal sempat berteduh di Pulau Merundung pada pukul 09.00 WIB akibat cuaca buruk. Namun, setelah cuaca membaik pada pukul 12.10 WIB, perjalanan kembali dilanjutkan. Tak lama setelahnya, pompong tersebut mengalami kerusakan mesin dan kebocoran, yang membuat kapal kehilangan kendali.
Pompong Antarega 1 ditemukan oleh nelayan di sekitar lokasi kejadian dengan satu korban selamat, Rio. Kapal kemudian berhasil ditarik kembali ke Pulau Merundung. Namun, saat ditemukan, ABK yang selamat, Rio, tidak mengetahui bahwa kedua rekannya melompat dari kapal sebelum kejadian.
Pihak Basarnas bersama dengan instansi terkait terus melakukan pencarian intensif untuk menemukan dua korban yang hilang. Pencarian ini juga melibatkan masyarakat lokal yang ikut berpartisipasi dalam upaya menemukan kedua nelayan tersebut. Pihak berwenang juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk nelayan setempat, untuk mempercepat proses pencarian.
Sejauh ini, upaya pencarian terus berlanjut dengan menggunakan berbagai peralatan untuk mendalami perairan dan area sekitar Pulau Merundung. Diharapkan kedua korban dapat ditemukan dalam keadaan selamat.
Dalam kejadian ini, para pihak berwenang mengingatkan agar para nelayan dan pengguna kapal selalu mematuhi prosedur keselamatan dalam pelayaran, terutama saat cuaca buruk dan kondisi laut yang tidak bersahabat. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan serta kesiapan dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi selama berlayar.