Web Fakta – Mengunggah foto selfie sambil memegang KTP sering menjadi syarat untuk verifikasi akun di berbagai platform online. Praktik ini memang mempermudah proses pendaftaran, namun juga membawa risiko besar terhadap keamanan data pribadi. Menurut laporan dari Kaspersky, pengguna jarang memahami bagaimana data mereka disimpan dan dikelola oleh platform tersebut. Hal ini menimbulkan potensi ancaman, terutama jika platform tidak memberikan penjelasan rinci dalam kebijakan privasinya.
Foto selfie dengan KTP dapat menjadi “harta karun” bagi penjahat siber. Data tersebut bisa digunakan untuk tindakan ilegal seperti mendirikan perusahaan fiktif, mendaftarkan kartu SIM atas nama korban, hingga aktivitas kriminal lainnya. Dalam keterangan resmi Kaspersky, disebutkan bahwa semakin banyak layanan mendukung registrasi jarak jauh, semakin besar pula risiko keamanan yang dihadapi pengguna.
Penjahat siber bahkan telah menjual kumpulan foto selfie dan dokumen di situs-situs dark web. Mereka memanfaatkan foto-foto ini untuk melewati prosedur keamanan KYC (Know Your Customer). Jika mereka berhasil mendapatkan selfie asli dengan paspor atau KTP, data tersebut menjadi tambang emas yang sangat berharga.
Mengurangi Risiko Selfie dengan KTP
Walaupun berisiko, pengguna tetap dapat melakukan selfie dengan KTP secara lebih aman jika mengikuti langkah-langkah perlindungan berikut:
- Pelajari Kebijakan Privasi Perusahaan
Sebelum mengunggah foto, teliti kebijakan privasi perusahaan. Pastikan Anda mengetahui di mana data akan disimpan, siapa yang akan memprosesnya, dan berapa lama data tersebut akan disimpan. Cari informasi tentang kemungkinan perusahaan berbagi data dengan pihak ketiga, penegak hukum, atau negara lain. - Selidiki Riwayat Kebocoran Data Perusahaan
Periksa apakah perusahaan pernah mengalami kebocoran data. Gunakan pencarian dengan kata kunci seperti “Company_Name data leaks” atau “Company_Name data breaches.” Ketahui jenis data yang bocor dan langkah-langkah yang diambil perusahaan untuk mengatasinya. - Tambahkan Watermark pada Foto
Sebelum mengirimkan selfie, tambahkan watermark berupa teks semi-transparan yang menunjukkan tujuan penggunaan foto tersebut, seperti “Hanya untuk Verifikasi di [Nama Platform].” Fitur ini dapat dilakukan menggunakan editor foto bawaan di ponsel atau aplikasi tambahan. Watermark ini mempersulit penyalahgunaan foto jika data Anda bocor. - Hapus Foto Setelah Mengunggahnya
Setelah mengirimkan selfie, segera hapus foto tersebut dari perangkat Anda, termasuk di folder Recently Deleted. Hal ini mencegah foto jatuh ke tangan yang salah jika perangkat Anda hilang atau diretas. - Pantau Riwayat Kredit Secara Berkala
Periksa riwayat kredit Anda untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan yang mungkin dilakukan menggunakan identitas Anda. Konsultasikan dengan bank untuk mendapatkan notifikasi jika terjadi perubahan signifikan pada riwayat kredit Anda.
Risiko dan Pentingnya Kesadaran
Kaspersky mengingatkan bahwa foto selfie dengan KTP merupakan alat berharga di tangan penjahat siber. Oleh karena itu, pengguna harus lebih waspada dan bijak dalam membagikan data pribadi, terutama ke platform yang belum dikenal. Memahami kebijakan privasi, mengambil langkah-langkah perlindungan, serta memantau data pribadi adalah cara efektif untuk meminimalkan risiko penyalahgunaan data.
Dengan semakin canggihnya teknologi, keamanan data pribadi menjadi tanggung jawab bersama, baik oleh pengguna maupun penyedia layanan. Jangan biarkan kemudahan verifikasi online mengorbankan privasi Anda. Gunakan tips di atas untuk melindungi diri dari ancaman dunia digital yang terus berkembang.