BPBD Cianjur Evakuasi Warga Akibat Pergerakan Tanah Setelah Hujan Deras

Web Fakta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melaksanakan evakuasi terhadap 10 kepala keluarga di Desa Sukarame, Kecamatan Sukanagara, akibat terjadinya pergerakan tanah yang dipicu oleh hujan deras yang mengguyur daerah tersebut pada hari Selasa. Pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Pasirlame ini menyebabkan kekhawatiran akan ancaman terhadap keselamatan warga setempat, sehingga keputusan untuk mengungsikan mereka diambil.

Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Sukmana Wijaya, menjelaskan bahwa hujan deras yang turun sejak siang hari hingga petang memicu terjadinya pergerakan tanah di wilayah tersebut. “Pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Pasirlame terus meluas. Relawan Tanguh Bencana (Retana) kemudian melakukan evakuasi terhadap 10 kepala keluarga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Asep. Sebagai langkah antisipasi, pihak BPBD juga mengingatkan agar warga tetap waspada, mengingat curah hujan yang tinggi diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Berdasarkan laporan dari Relawan Tanguh Bencana di Kecamatan Sukanagara, pergerakan tanah yang terjadi memiliki kedalaman sekitar 10-20 sentimeter. Meskipun kedalamannya tidak terlalu besar, dampaknya cukup signifikan karena mengancam stabilitas rumah warga, yang sebagian besar dibangun dengan struktur rumah panggung. Hal ini berpotensi menyebabkan rumah-rumah tersebut ambruk jika pergerakan tanah terus meluas.

Sebagai respons cepat, BPBD Cianjur segera meminta aparat desa dan kecamatan untuk menyiapkan lokasi pengungsian sebagai langkah antisipasi jika jumlah pengungsi meningkat. Asep Sukmana Wijaya menambahkan bahwa BPBD juga telah menyiagakan sekitar 1.800 orang relawan Retana yang tersebar di seluruh Kabupaten Cianjur. Mereka akan melakukan pengawasan dan pelaporan secara rutin, serta siap melakukan tindakan cepat bila terjadi pergerakan tanah lebih lanjut.

Sementara itu, Retana Kecamatan Sukanagara, Anwar Saiyin, menjelaskan bahwa sebanyak 23 orang dari 10 kepala keluarga tersebut kini telah mengungsi ke rumah sanak saudara yang dinilai aman dari dampak pergerakan tanah. Anwar menyatakan bahwa sebagian besar rumah warga berada di atas tanah yang rawan terhadap pergerakan tanah, sehingga untuk menghindari risiko lebih besar, evakuasi dilakukan sejak siang hari. Warga yang mengungsi pun memilih tempat yang dianggap lebih stabil dan jauh dari potensi bahaya.

“Kami sudah melaporkan kejadian ini ke BPBD Cianjur agar segera ditangani, termasuk menyiapkan pengungsian apabila pergerakan tanah terus meluas. Kami berharap situasi ini segera teratasi dan warga dapat kembali ke rumah mereka dengan aman,” ujar Anwar.

Dalam menghadapi potensi bencana alam ini, BPBD Cianjur dan relawan Retana terus bekerja keras untuk memantau situasi dan memastikan keselamatan warga. Mereka juga berharap pergerakan tanah tidak meluas lebih jauh, namun tetap mengimbau warga untuk selalu waspada dan siap menghadapi kemungkinan terburuk. Selain itu, bantuan bagi pengungsi juga sudah dikirimkan untuk meringankan beban mereka selama proses evakuasi berlangsung.

Direkomendasikan

Tentang Blog: admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *