Axl Roeroe, petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ibu yang terletak di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, menyampaikan bahwa kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal. Kolom abu ini mengarah ke Barat Daya, menambah potensi dampak erupsi terhadap lingkungan sekitar. Erupsi ini tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 52 detik. Menurut Axl, meskipun terjadinya erupsi ini mengindikasikan aktivitas gunung yang semakin tinggi, status Gunung Ibu masih berada pada Level III atau Siaga.
Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Ibu diminta untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh pihak berwenang. Radius aman yang ditetapkan adalah 4 kilometer dari puncak gunung, serta perluasan sektoral sejauh 5 kilometer ke arah bukaan kawah aktif, khususnya di bagian utara. Warga yang berada dalam radius tersebut diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di luar rumah, mengingat potensi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh erupsi lebih lanjut.
Pemerintah daerah setempat, bekerja sama dengan pihak terkait, juga mengimbau agar masyarakat yang beraktivitas di luar rumah saat terjadinya hujan abu untuk mengenakan masker dan kacamata pelindung, guna menghindari paparan abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan pernapasan dan mata. Selain itu, Axl juga mengingatkan pentingnya menjaga ketenangan di tengah situasi seperti ini. Masyarakat diminta untuk tidak menyebarkan informasi yang belum dapat dipastikan kebenarannya, atau hoaks, yang dapat memicu kepanikan.
Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat diharapkan untuk selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung dan Pos Pengamatan Gunung Api Ibu, untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dan terkini terkait aktivitas vulkanik Gunung Ibu. Dengan informasi yang tepat, masyarakat dapat lebih siap dan sigap dalam menghadapi potensi bahaya yang ditimbulkan oleh erupsi gunung ini.
Erupsi Gunung Ibu mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan bencana, terutama yang berkaitan dengan aktivitas vulkanik. Dengan statusnya yang masih Siaga, potensi bahaya tetap ada, meskipun belum ada indikasi akan terjadinya erupsi besar dalam waktu dekat. Oleh karena itu, kewaspadaan dan pemantauan terus dilakukan untuk melindungi keselamatan warga di sekitar kawasan Gunung Ibu.