Menurut laporan dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Selasa, pertemuan tersebut berlangsung sehari sebelumnya. Kozlov memimpin delegasi Rusia dalam pertemuan ke-11 komite antar-pemerintah kedua negara, yang bertujuan membahas peluang kerja sama yang lebih mendalam dan terdiversifikasi.
Kim Jong-un Dorong Kerja Sama yang Lebih Luas
Dalam pertemuan tersebut, Kim Jong-un menyampaikan apresiasinya terhadap hubungan bilateral yang semakin erat sejak ditandatanganinya perjanjian baru antara Korea Utara dan Rusia. Ia menekankan pentingnya memperluas kerja sama di berbagai sektor strategis.
“Kedua negara harus terus mendorong kemakmuran dan perkembangan bersama. Upaya ini harus mencakup promosi perdagangan, ekonomi, serta kolaborasi di bidang sains dan teknologi secara lebih luas dan beragam,” kata Kim, seperti dikutip oleh KCNA.
Kim juga menegaskan bahwa hubungan Korea Utara dan Rusia kini telah mencapai tingkat strategis baru. Hal ini mencerminkan kedekatan kedua negara yang semakin intensif dalam beberapa bulan terakhir.
Komitmen Baru dalam Hubungan Strategis
Kunjungan delegasi yang dipimpin oleh Kozlov ini berlangsung sejak Minggu, dengan diskusi kerja yang mencakup berbagai sektor penting. Keduanya membahas langkah-langkah untuk memperdalam kolaborasi antar pemerintah, termasuk dalam bidang teknologi dan perdagangan.
Korea Utara dan Rusia telah memperluas hubungan militer dan ekonomi sejak perjanjian baru ditandatangani oleh Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juni di Pyongyang. Perjanjian tersebut mencakup aspek pertahanan bersama, yang menjadi sorotan dunia internasional.
Foto yang dirilis oleh KCNA menunjukkan Kim menyambut Kozlov secara langsung di luar gedung Komite Sentral Partai Pekerja Korea, tempat pertemuan berlangsung. Gestur ini dianggap sebagai simbol keramahan dan komitmen Kim untuk memperkuat hubungan bilateral.
Motivasi Ekonomi di Balik Kedekatan
Seorang pejabat dari Kementerian Unifikasi Korea Selatan menilai bahwa sambutan pribadi Kim terhadap Kozlov menunjukkan harapan besar untuk penguatan pertukaran ekonomi antara kedua negara. Hal ini juga dinilai sebagai upaya Korea Utara untuk mendapatkan imbalan ekonomi dari Rusia, terutama mengingat laporan tentang kemungkinan kontribusi Korea Utara dalam mendukung perang Rusia melawan Ukraina.
Secara terpisah, KCNA juga melaporkan kedatangan delegasi militer Rusia di Pyongyang pada hari yang sama. Delegasi tersebut dipimpin oleh Vladimir Zarudnitski, Presiden Akademi Militer Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia.
Kunjungan ini mencerminkan hubungan bilateral yang semakin intensif, khususnya di bidang militer. Pertukaran antara kedua negara diperkirakan akan meningkat seiring dengan kedekatan strategis yang terjalin.
Dinamika Geopolitik yang Meningkat
Kedekatan antara Korea Utara dan Rusia tidak hanya mencerminkan kerja sama bilateral, tetapi juga bagian dari dinamika geopolitik yang lebih besar. Dengan tekanan internasional terhadap kedua negara, keduanya semakin mengandalkan satu sama lain untuk memperkuat posisi di panggung global.
Melalui pertemuan ini, Korea Utara tampaknya berusaha memanfaatkan hubungan strategis dengan Rusia untuk mencapai stabilitas ekonomi di tengah sanksi internasional yang ketat. Sementara itu, Rusia kemungkinan memandang dukungan Korea Utara sebagai aset tambahan dalam menghadapi konflik global yang melibatkan Ukraina.
Kunjungan dan diskusi tingkat tinggi ini menjadi sinyal bahwa hubungan kedua negara akan terus berkembang, baik dalam aspek ekonomi maupun militer. Ini juga menjadi pengingat bahwa dinamika kekuatan global terus berubah, dengan aliansi baru yang semakin mempertegas peta geopolitik dunia.